Sunday, October 2, 2011

Perbuatan onani adalah suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam kerana ia mengakibatkan kesan yang merbahaya dan boleh mengakibatkan kematian. Diantara peristiwa yang berlaku adalah sebagaimana diberitakan

 Kisah Pertama, Chili
Seorang remaja berusia 16 tahun asal Brasil dilaporkan meninggal dunia akibat kebanyakan melakukan onani. Demikian dilaporkan  Daily Chili.
Ia dikabarkan melakukan onani sebanyak 40 kali sepanjang malam, pada bulan lalu, dan ditemukan meninggal pada pagi hari oleh  ibunya.


IbuNYA merancang  membawa anaknya kerana ketagih seks namun terlambat. Kawan sekelasnya  yang namanya dirahasiakan itu mengatakan rakannya ketagih seks dan suka melihat tubuh perempuan dalam segala bentuk dan umur.
Ia juga bahkan meminta temannya menonton dirinya melakukan onani melalui kamera. Di kamar remaja itu ditemukan banyak majalah pornografi. Bahkan, terdapat kumpulan gambar-gambar erotis dan film juga ditemukan di komputernya.
Peristiwa Kedua, Jepun
Seorang siswa SMA yang tinggal di asrama  Miyagi, Jepun ditemukan maut dalam keadaan setengah telanjang di biliknya sendiri. Menurut hospital, tersangat nikmatnya mengeluarkan banyak sperma dari kantung testisnya, sehingga  pingsan dan terkena serangan jantung.
Hasil pembedahan menunjukkan pada hari itu pemuda  tersebut telah melakukan onani berkali-kali, dimana pengeluaran hormon seks secara berlebihan  sebagai penyebab kematiannya yang mendadak. Menurut perubatan  pengeluaran hormon seks secara berlebihan umumnya disebut "techno break".
Kematian akibat techno break dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Pada tahun 1997, 0.01% dari remaja berusia 12-16 tahun mengalaminya. Sedangkan tahun ini sudah mencapai 0.3%. Meskipun tidak begitu dikenal, di distrik 23, Tokyo saja, dalam satu tahun terjadi 20-30 kes. Di peringkat  nasional diperkirakan ada 200-300 kes.
Jadi, bagaimana seseorang bisa meninggal akibat onani?
Sebenarnya bukan onaninya yang menyebabkan kematian, namun latar belakang orang tersebut seperti penyakit kronik, umur serta kenikmatan seksual  sebagai penyebabnya. Kesimpulannya, orang yang berumur lanjut, orang yang mempunyai riwayat penyakit otak dan/atau jantung, orang yang bertekanan darah tinggi, mereka termasuk dalam kategori rawan. Bahkan yang merasa sehat namun tidak menyadari ada penyakit kronis dalam tubuhnya juga bisa mengalami kematian mendadak saat sedang melakukan onani.
Khususnya bagi lelaki, saat ejakulasi dengan gerakan-gerakan yang berlebihan dapat menimbulkan beban yang berat bagi jantung. Oleh karena itu elakkan dari melakukan onani apatah lagi ia diharamkan dalam agama.

No comments:

Peringatan Bagi Yang Hidup

Sunday, October 2, 2011

Perbuatan onani adalah suatu perbuatan yang dilarang dalam Islam kerana ia mengakibatkan kesan yang merbahaya dan boleh mengakibatkan kematian. Diantara peristiwa yang berlaku adalah sebagaimana diberitakan

 Kisah Pertama, Chili
Seorang remaja berusia 16 tahun asal Brasil dilaporkan meninggal dunia akibat kebanyakan melakukan onani. Demikian dilaporkan  Daily Chili.
Ia dikabarkan melakukan onani sebanyak 40 kali sepanjang malam, pada bulan lalu, dan ditemukan meninggal pada pagi hari oleh  ibunya.


IbuNYA merancang  membawa anaknya kerana ketagih seks namun terlambat. Kawan sekelasnya  yang namanya dirahasiakan itu mengatakan rakannya ketagih seks dan suka melihat tubuh perempuan dalam segala bentuk dan umur.
Ia juga bahkan meminta temannya menonton dirinya melakukan onani melalui kamera. Di kamar remaja itu ditemukan banyak majalah pornografi. Bahkan, terdapat kumpulan gambar-gambar erotis dan film juga ditemukan di komputernya.
Peristiwa Kedua, Jepun
Seorang siswa SMA yang tinggal di asrama  Miyagi, Jepun ditemukan maut dalam keadaan setengah telanjang di biliknya sendiri. Menurut hospital, tersangat nikmatnya mengeluarkan banyak sperma dari kantung testisnya, sehingga  pingsan dan terkena serangan jantung.
Hasil pembedahan menunjukkan pada hari itu pemuda  tersebut telah melakukan onani berkali-kali, dimana pengeluaran hormon seks secara berlebihan  sebagai penyebab kematiannya yang mendadak. Menurut perubatan  pengeluaran hormon seks secara berlebihan umumnya disebut "techno break".
Kematian akibat techno break dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Pada tahun 1997, 0.01% dari remaja berusia 12-16 tahun mengalaminya. Sedangkan tahun ini sudah mencapai 0.3%. Meskipun tidak begitu dikenal, di distrik 23, Tokyo saja, dalam satu tahun terjadi 20-30 kes. Di peringkat  nasional diperkirakan ada 200-300 kes.
Jadi, bagaimana seseorang bisa meninggal akibat onani?
Sebenarnya bukan onaninya yang menyebabkan kematian, namun latar belakang orang tersebut seperti penyakit kronik, umur serta kenikmatan seksual  sebagai penyebabnya. Kesimpulannya, orang yang berumur lanjut, orang yang mempunyai riwayat penyakit otak dan/atau jantung, orang yang bertekanan darah tinggi, mereka termasuk dalam kategori rawan. Bahkan yang merasa sehat namun tidak menyadari ada penyakit kronis dalam tubuhnya juga bisa mengalami kematian mendadak saat sedang melakukan onani.
Khususnya bagi lelaki, saat ejakulasi dengan gerakan-gerakan yang berlebihan dapat menimbulkan beban yang berat bagi jantung. Oleh karena itu elakkan dari melakukan onani apatah lagi ia diharamkan dalam agama.

No comments: